salam special selalu!!

welcome to my blog, have a nice learning a small thing here

Selasa, Maret 31, 2009

nih...contoh RPP-ku, mg bermanfaat bg yg mau download.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH : MTs N REJOSO DI POHJENTREK
KELAS/SEMESTER : VIII/GANJIL
MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS

I.STANDAR KOMPETENSI:
[Listening - 2] Memahami makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek
sederhana berbentuk descriptive dan recount untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
[Speaking - 4] Mengungkap kan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek
sederhana yang berbentuk descriptive dan recount untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar

II.KOMPETENSI DASAR:
[Listening – 2.1] Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan fungsional pendek sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
[Speaking – 4.1] Mengungkapkan makna dalam bentuk teks lisan fungsional pendek sederhana dengan
menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar

III. INDIKATOR:
[Listening] Siswa dapat
Mengidentifikasi informasi yang terdapat dalam teks fungsional pendek berupa undangan.
Mengidentifikasi ciri kebahasaan dalam teks fungsional pendek berupa undangan.
[Speaking] Siswa dapat
Mengungkapan secara lisan teks fungsional pendek berbentuk undangan.
Contoh:
Dear Rio,
I want you to come to my house for lunch on Sunday at 12 a.m.
Thanks.

Mona
Bertanya dan menjawab secara lisan berbagai informasi tentang teks fungsional pendek berbentuk undangan

IV.ALOKASI WAKTU: 2 x 40'

V.TUJUAN PEMBELAJARAN
[Listening] Pada akhir pembelajaran siswa diharapkan:
1.Tanya jawab tentang berbagai hal terkait topik/tema yang akan dibahas
2.Membahas kosakata yang terkait tema/topik/undangan (noun phrase, verb phrase)
3.Membahas ungkapan-ungkapan yang sering muncul dalam undangan:
I want you to come to.......
Please come to .....
Don’t forget to come to......
4.Mendengarkan teks fungsional pendek (undangan)
5.menjawab pertanyaan tentang berbagai informasi yang terdapat dalam teks fungsional, undangan.
6.Mendengarkan contoh-contoh undangan lainnya dari teman.
7.Mengidentifikasi ciri kebahasaan teks fungsional pendek : undangan
invitee
occasion
time
place
Invitor
[Speaking] Pada akhir pembelajaran siswa diharapkan:
1.Mendengarkan teks fungsional pendek: undangan
2.Tanya jawab tentang isi teks “undangan”
3.Tanya jawab tentang struktur teks
4.Membuat kalimat sederhana terkait jenis teks bentuk undangan
- I want to come to....
- Please come to ........
5.Berlatih mengundang seseorang secara lisan menggunakan gambit-gambit tertentu
Contoh:
A: Hi Guys, I want you all to come to my birthday party.
B: We’d love to! When?
A: Tomorrow, at 4.00
6.Secara berpasangan atau dalam kelompok mengungkapkan undangan berdasarkan konteks/situasi yang diberikan
7.Secara mandiri mengungkapkan undangan lisan

VI.MATERI PEMBELAJARAN
[Listening]
Teks fungsioanl pendek berupa : Undangan
Contoh:
Dear Rio,
I want you to come to my house for lunch on Sunday at 12 a.m.
Thanks.
Mona
Ciri kebahasaan teks fungsional pendek
Langkah retorika teks:
descriptive (identification – descriptions)
recount ( orientation events)
reorientation
[Speaking]
Teks fungsional pendek berupa :Undangan

VII.METODE PEMBELAJARAN
Tatap Muka : PAKEMI, CTL, Construktifis
Terstruktur : Homework/ Schoolwork
Mandiri : Team/Group work

VIII.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
No.
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru
Siswa
1.
Kegiatan Pendahuluan
a.Absensi siswa
b.Apersepsi (Ice breaking)
c.Mengkaitkan apersepsi dengan materi pembelajaran dan tujuannya

a. Aktif merespon apersepsi guru


15`
2.
Kegiatan Inti:
a.Memberikan sekilas materi yang dipelajari berupa teks fungsional pendek
b.Meminta siswa mempraktekkan materi yang diberikan
c.Memberikan kesempatan pada siswa berkreasi dengan materi yang diberikan
d.Menjelaskan materi jenis teks descriptive dan recount
e.Meminta siswa memperhatikan contoh teks di lks
f.Meminta siswa mengerjakan lks

a.Memperhatikan penjelasan guru


b.Mempraktekkan materi

c.Aktif menemukan contoh materi lain yang sering ditemui dalam pengalaman sehari-hari

d.Memperhatikan lks dan mengerjakan tugas-tugasnya

55`


3
Penutup:
a.Memberikan tugas untuk materi yang belum terselesaikan
b.Memberikan kesimpulan


a.Memberi tanda materi yang ditugaskan
b.Membuat catatan kesimpulan


0`

IX.SUMBER BELAJAR
Contoh-contoh teks fungsional pendek tertulis dari buku teks atau sumber-sumber lain
Gambar
LKS
Buku Pegangan Guru
VCD Pembelajaran

X.PENILAIAN
a. Jenis : Non Tes dan Tes Tulis
b. Bentuk instrument : Interview-Performance, Portofolio-Tugas
c. Contoh instrumen :
Dear Rio,
I want you to come to my house for lunch on Sunday at 12 a.m.
Thanks.

Mona

I want you to come to.......
Please come to .....
Don’t forget to come to......

A: Hi Guys, I want you all to come to my birthday party.
B: We’d love to! When?
A: Tomorrow, at 4.00

Snakes are reptiles. They belong to the same group as lizards (the scaled group, Squamata) but form a sub-group of their own (Serpentes)
Snakes have two legs but a long time ago they had claws to help them slither along. Snakes are not slimy. They are covered in scales which are just bumps on the skin. Their skin is hard and glossy to reduce friction as the snake slither along the ground.
Most snakes live in the country. Some types of snakes live in trees, some live in water, but most live on the ground in deserted rabbit burrows, in thick, long grass and in old logs. A snake’s diet usually consists of frogs, lizards, and mice and other snakes. The Anaconda can eat small crocodile and even wild boards.
Many snakes protect themselves with their fangs. Boa Constrictors can give you a bear hug which is so powerful it can crush every single bone in your body. Some snakes are protected by scaring their enemies away like the Cobra. The flying snakes glided away from danger. Their ribs spread apart and the skin stretches out. Its technique is just like sugar gliders.
Text source: Derewianka, 1990
What is the main idea of the text?
a.Snakes are reptile
b.Snakes have two legs
c.Most snakes live in the country
d.Many snakes protect themselves with their fangs

d. Format penilaian
Format Penilaian ‘Interview-Performance’
(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Siswa: ________ Kelas: _____
No.
Aspek Yang Dinilai
Nilai

1
2
3
4
1.
Content
2.
Fluency
3.
Language

a. Pronunciation and intonation

b. Grammar

c. Vocabulary

4.
Performance ( eye contact, facial expression, gesture)

Jumlah

Skor Maksimum
20
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten
Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah skor perolehan.

Format Penilaian ‘Portofolio-Tugas’
1.Untuk lembar isian, tiap jawaban benar skor 3
2.Untuk pilihan ganda, tiap jawaban benar diberi skor 2
3.Jumlah skor maksimal I 5 x 3 = 15
II 5 x 2 = 10 Jumlah 25


4.Nilai maksimal = 10

5.Nilai Siswa =

6.Rubrik Penilaian:

No.
Uraian
Skor
I
Isi benar, tata bahasa benar
Isi benar, tata bahasa kurang tepat
Isi dan tata bahasa kurang tepat
Tidak menjawab
3
2
1
0
II
Setiap jawaban yang benar
Setiap jawaban yang salah/tidak dijawab
2
0

Mengetahui
Kepala Madrasah, Guru Mata Pelajaran,



Drs. H. Imam Ghozali, M.PdI Eka Sugeng Ariadi
NIP. 150254290











RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP Pertemuan ke 1 – 6 / 6 – 29 Januari 2009 )

SEKOLAH : MTs N REJOSO DI POHJENTREK
KELAS/SEMESTER : VIII/GENAP
MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS


I.STANDAR KOMPETENSI
[Reading – Kode 11] Memahami makna dalam esei pendek sederhana berbentuk recount, dan narrative untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar

[Writing – Kode 12] Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk recount dan narrative untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar

II.KOMPETENSI DASAR
[Reading – Kode 11.1] Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan essai pendek sederhana berbentuk recount dan narrative dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.
[Reading – 11.2] Merespon makna dalam teks tulis fungsional pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar

[Writing – Kode 12.1] Mengungkapkan makna dalam bentuk teks tulis fungsional pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar

III.INDIKATOR
[Reading] Siswa dapat
Membaca nyaring dan bermakna teks essai berbentuk narrative / recount (P2-P3)
Mengidentifikasi berbagai makna teks narrative / recount (P3-P5)
Mengidentifikasi tujuan komunikatif teks narrative / recount (P3)

[Writing] Siswa dapat
Menulis teks fungsional pendek berbentuk :
- Pengumuman
- Undangan
- Pesan singkat (P2)

IV.TUJUAN PEMBELAJARAN
[Reading – 11.1] Pada akhir pembelajaran siswa diharapkan mampu:
1.Tanya jawab mengembangkan kosakata berdasarkan gambar cerita popular
2.Tanya jawab menggali informasi dalam cerita berdasarkan gambar
3.Mendengarkan teks narrative / recount yang dibaca guru (P3)
4.Membaca nyaring teks narrative / recount dengan ucapan dan intonasi yang benar (P3)
5.Menjawab berbagai pertanyaan tentang informasi dalam teks yang di baca (P4)
6.Menentukan tujuan komunikatif teks narrative / recount yang di baca (P3)
7.Menentukan langkah retorika dari teks narrative / recount yang di baca (P4)
8.Menentukan ciri kebahasaan teks narrative / recount yang di baca (P3)
9.Membaca teks narrative / recount lainnya (P4)



[Reading – 11.1] Pada akhir pembelajaran siswa diharapkan mampu:
1.Mencermati teks fungsional pendek terkait materi
2.Menyebutkan jenis teks fungsional yang dicermati
3.Membaca nyaring teks fungsional terkait materi
4.Menjawab pertanyaan tentang informasi yang terdapat dalam teks
5.Menyebutkan ciri-ciri teks fungsional yang dibaca
6.Membaca teks fungsional pendek lainnya dari berbagai sumber

[Writing – 12.1] Pada akhir pembelajaran siswa diharapkan mampu:
1.Review tujuan komunikatif dan ciri-ciri kebahasaan teks fungsional pendek terkait materi
2.Menulis kalimat sederhana untuk mengundang, mengumumkan, pesan singkat (P1)
3.Melengkapi teks fungsional pendek
4.Menulis teks fungsional pendek

V.MATERI PEMBELAJARAN
[Reading – 11.1 & 11.2]
Teks Essai berbentuk narrative / recount (P3)
Ciri kebahasaan
Teks Essai berbentuk narrative / recount (P3)
Tujuan komunikatif teks essai narratif / recount (P3)
Langkah retorika narrative / recount (P4)
Teks fungsional :
- undangan
- pengumuman
- pesan (P1)
Tujuan komunikatif
Ciri kebahasaan

[Writing – 12.1]
Teks fungsional :
- undangan
- pengumuman
- pesan singkat (P1)

VI.ALOKASI WAKTU : 12 x 40`

VII.METODE PEMBELAJARAN
Pedekatan : PAKEMI, CTL, CL, PBL, AL, dll
Metode : Ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, dll
Model/Teknik : Jigsaw, Think-pair-share, think-pair-square, dll

VIII.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Pertemuan 1 – 75`
No.
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru
Siswa
1.
Kegiatan Pendahuluan
a.Absensi siswa
b.Apersepsi
c.Make commitments for this semester



b. Aktif merespon apersepsi guru
c.Build self commitments for this semester

30`
2.
Kegiatan Inti:
a.Menuliskan teks lagu
b.Meminta mengisi teks lagu rumpang


a.Mendengarkan lagu
b.Mengisi teks lagu rumpang

30`

3
Penutup:
a.Check jawaban siswa
b.Memberikan tugas rumah: mengartikan teks lagu & menulis SMS proverbs/motivation/advice, etc.


a.Mensesuaikan jawaban
b.Mencatat tugas


15`

Petemuan 2 – 75`
No.
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru
Siswa
1.
Kegiatan Pendahuluan
a.Absensi siswa
b.Check tugas rumah: reward & punishment



b. Menunjukkan tugas rumah dan menerima reward & punishment

30`
2.
Kegiatan Inti:
a.Memberikan bacaan teks essai narrative dan atau recount
b.Membacakan teks tersebut
c.Meminta beberapa siswa membaca nyaring teks tersebut
d.Check pronunciation

a. Menerima teks essai narrative dan atau recount
b. Mendengarkan teks
c. Membaca nyaring
30`

3
Penutup:
a. Memberi tugas merekam suara dalam membaca teks di rumah


a.Mencatat tugas

15`
























Pertemuan 3 – 75`

No.
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru
Siswa
1.
Kegiatan Pendahuluan
a.Absensi siswa
b.Check PR siswa `hunting narrative / recount text`



a. Menunjukkan hasil pekerjaan
20`
2.
Kegiatan Inti:
a.Memberikan teks narrative yang disertai worksheet
b.Membacakan teks dengan intonasi, mimic, dan pengucapan yang baik
c.Tanya jawab ciri kebahasaan cerita tersebut
d.Mendiskusikan tentang Past Tense (positive, negative & interrogative)


a.Menerima lembar kerja

b.Mendengarkan dengan baik

c.Merespon pertanyaan guru & menandai ciri kebahasaannya
d.Actif dalam diskusi
40`

3
Penutup:
a.Memberikan tugas berlatih membaca ceritanya sendiri yang telah didapatkan dari hunting dengan intonasi, pengucapan dan mimic yang baik
b.Menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar kerja


a.Mencatat tugas yang diberikan


15`









Pertemuan 4 – 75`

No.
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru
Siswa
1.
Kegiatan Pendahuluan
a.Absensi siswa
b.Memperdengarkan cerita narrative yang disampaikan dengan intonasi dan pengucapan yang baik



a.Mendengarkan dengan seksama
20`
2.
Kegiatan Inti:
a.Masing-masing anak membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan yang dimilikinya
b. Meminta siswa menukarkan dengan teman untuk dijawab pertanyaan tsb.

Membuat pertanyaan berkaitan dengan teks
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan temannya

40`
3
Penutup:
a.Memberikan catatan tentang retorika penyusunan cerita narative
b.Memberikan tugas membuat undangan/pengumuman

a. Membuat catatan kesimpulan

15`


X.SUMBER BELAJAR
1.Buku Paket Erlangga VIII
2.Modul internal
3.LKS Fokus

XI.ALAT BANTU
1. Laptop
2. LCD
3. Multimedia

XII.MEDIA
1. Buku cerita bahasa Inggris; The Story of Nasreddin Hoja
2. Gambar - gambar terkait cerita, materi dan topik
3. Contoh teks fungsional
4. Benda sekitar
5. Hello Magazines

XIII.PENILAIAN
a. Jenis : Tes Tulis, Tes Lisan, Non Tes (Tugas individu, tugas kelompok),
pengamatan/observasi, dll
b. Bentuk instrument : Text-reading, Pilihan ganda, Isian singkat, Pertanyaan tertulis,
PG, dll
c. Contoh instrumen : terlampir


Mengetahui
Kepala Madrasah, Guru Mata Pelajaran,



Drs. H. Imam Ghozali, M.PdI Eka Sugeng Ariadi
NIP. 150254290


Reading Text: song
I wanna call the stars
Down from the sky
I wanna live a day
That never dies
I wanna change the world
Only for you
All the impossible
I wanna do

I wanna hold you close
Under the rain
I wanna kiss your smile
And feel the pain
I know what's beautiful
Looking at you
In a world of lies
You are the truth

Rubrik Penilaian – Unjuk kerja (reading aloud)

No. Absen
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Pronunciation (1-5)
Fluency (1-5)
Intonation (1-5)
Bibliography

Mukarto, dkk. 2007. English on Sky. Jakarta. Penerbit Erlangga.


H. Suparno. Prof. Dr. & Kamdi, Waras. Dr. M.Pd. Pengembangan Profesionalitas Guru. 2008. Malang. Panitia Sertifikasi Guru.

Pemahaman peserta didik.
Keefektifan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh pendekatan yang digunakan, akan tetapi juga ditentukan oleh interaksi pendekatan pembelajaran itu dengan karakteristik peserta didik, antara lain:
c.Memahami kecerdasan; meliputi 7 kecerdasan Gardner + ESQ
d.Mengetahui kemampuan awal (entry behaviour); meliputi pre-test / placement test
e.gaya belajar (learning style); meliputi visual, audio dan kinestetik
f.motivasi berprestasi; meliputi 6 karakteristik, yaitu
a.individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi menyukai terlibat dalam situasi dimana ada resiko gagal atau keberhasilan yang penuh tantangan.
b.individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi menyukai kepuasan intrinsik dari keberhasilan itu sendiri.
c.individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung membuat pilihan atau tindakan yang realistis sesuai kemampuannya.
d.individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi menyukai menilai diri sendiri, kemajuan dan pencapaiannya.
e.individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki pandangan jauh ke depan
f.individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi tidak selalu menunjukkan nilai rata-rata tinggi di sekolah. Karena motivasi prestasi intrinsik yang lebih diutamakan.

terinspirasi geng siswa, jadilah bahan penelitian sederhana ini

Proposal Penelitan
MEMANFAATKAN EKSISTENSI GENG SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN ‘BUKAN EMPAT MATA’ DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PAI
(SK: SMK PGRI 4 KOTA PASURUAN)

A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan geng siswa baik laki-laki atau perempuan tidak bisa dielakkan dalam kehidupan era globalisasi saat ini. Karena di usia-usia remaja ini, mereka membutuhkan suatu komunitas yang sesuai atau cocok dengan gaya dan pandangan hidup mereka. Dalam komunitas atau geng atau kelompok pertemanan ini, mereka bisa dengan leluasa menyalurkan bakat, minat, potensi yang mereka miliki, bahkan segala permasalahan hidup yang mereka alami disharingkan kepada teman-teman satu gengnya. Jadilah mereka seperti ‘saudara sekandung’, yang tidak hanya diikat oleh gaya hidup dan pandangan hidup khas mereka tapi juga ada ikatan perasaan emosional bahkan ikatan intelektual. Secara otomatis, siswa yang merasa cocok akan membuat suatu ‘lingkaran’ atau geng atau komunitas sendiri. Terlepas dari apakah geng yang mereka buat untuk tujuan yang baik atau yang jelek.
Proses pembentukan geng bagi mereka memiliki asal mula yang berbeda-beda, mungkin unik, sesuai dengan karakter, kepribadian dan perasaan yang ada dalam diri mereka masing-masing. Yang pasti pada masa-masa pertumbuhan fisik dan psikologis serta proses pencarian jati diri di usia-usia merupakan masa-masa yang rawan dan menentukan bagi masa depan siswa itu sendiri. Bagaimana tidak? Sekali salah memilih seorang teman atau geng berteman, maka masa depan mereka bisa rusak disebabkan oleh teman-temannya sendiri yang telah salah dalam memilih jalan hidup. Karena dalam fase ini pula, mereka bisa membuat keputusan yang sifatnya mendasar atau fundamental untuk kelanjutan masa depan mereka. Dalam istilah remaja disebut ‘gaul error’.
Namun sebaliknya, bila mereka mampu memilih dan memilah teman-teman yang berada dalam geng yang baik, maka peneliti bisa menjamin masa depan mereka akan baik. Karena teman yang baik dan berada dalam track yang benar, sesuai dengan norma social, adat, negara, lebih-lebih sesuai dengan norma agama, maka mereka telah membuat suatu keputusan tepat disaat darurat.
Fakta yang biasa disajikan oleh media massa, tentang fenomena geng siswa ini, memang mayoritas yang mengandung permasalahan (negative facts), karena memang dengan itulah, berita mereka laku serta mendapatkan penghasilan. Ada geng ‘perempuan’ Nero di suatu sekolah di Pati (Jateng) yang memperlihatkan kekerasan bahkan penyiksaan bagi cewek yang ingin menjadi anggota baru geng Nero. Ada juga geng cewek di suatu sekolah di Nusa Tenggara beberapa bulan lalu juga tertangkap kamera wartawan kemudian terekspos ke media massa akan bahaya menjadi bagian dari suatu geng pertemanan di sekolah. Di satu sisi, berita tersebut menyadarkan berbagai pihak agar lebih hati-hati menjaga pergaulan putra-putrinya. Tapi di sisi yang lain, selalu begitukah keberadaan geng pertemanan di sekolah?
Berdasarkan pengamatan awal penulis, tentang keberadaan suatu geng pertemanan di sekolah yang penulis amati, menunjukkan dua gejala yang berbeda kutubnya. Ada kutub positif, ada kutub negatif. Geng kutub positif menunjukkan gambaran pertemanan yang diciptakan berpengaruh baik pada prestasi akademik dan perubahan kepribadian mereka. Artinya jalan yang mereka pilih merupakan jalan yang sesuai dengan norma-norma yang ada. Sedangkan geng kutub negatif menunjukkan gambaran ikatan pertemanan yang mereka ciptakan berpengaruh buruk baik pada prestasi akademik maupun kepribadian mereka sehari-hari.
Bagi penulis, fenomena kedua kutub ini, harus mendapat perhatian dan perlakuan yang khusus sesuai dengan kebutuhan mereka. Karena siswa juga manusia, manusia yang labil, yang perlu arahan, bimbingan serta tuntunan agar prestasi mereka selama di sekolah meningkat dan kepribadian mereka di rumah juga di sekolah bisa dibanggakan.
Adanya geng pertemanan yang tidak selalu bertendensi negatif ini, menarik perhatian penulis untuk memanfaatkannya sebagai salah satu strategi pembelajaran dengan memasukkannya dalam Model Pembelajaran gaya satu program televisi swasta di Indonesia, yaitu Bukan Empat Mata. Model pembelajaran ini mengadopsi satu acara televisi yang telah memiliki rating tertinggi di antara acara talkshow yang ada diblantika pertelevisian Indonesia yang dipandu host yang sangat populer dengan ucapan “kembali ke laptop”, yaitu Tukul ‘Reynaldi’ Arwana. Pro-kontra acara yang dikemas oleh produser TV memang kadang bertentangan dengan nilai-nilai agama, namun perlu kita sikapi bahwa yang baik kita ambil sedangkan yang jelek kita tinggalkan jauh-jauh. Barangkali prinsip dia yang bisa kita jadikan pedoman adalah biar wong deso yang penting rejeki kuto.
Karena konsep acara yang ditunjukkan dalam talkshow Bukan Empat Mata cukup menarik, maka penulis terinspirasi untuk membawa acara ini ke dalam kelas, khususnya pada pembelajaran Agama Islam. Dengan asumsi penulis, bahwa acara yang telah dikenal masyarakat luas ini, akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam mengefektifkan konsep-konsep pembelajaran yang menekankan pada konstruktifisme ilmu pengetahuan. Maksudnya siswa harus mampu mengumpulkan materi, menyusun (mengkonstruk), dan menganalisa, serta memahami materi yang telah ditentukan, tidak sekedar tahu lalu sudah. Kemudian siap ditampilkan ke depan untuk diwawancarai oleh host. Guru hanya berfungsi sebagai host (moderator) yang memfasilitasi berbagai permasalahan-permasalahan yang timbul dalam diri siswa yang berperan sebagai ‘Bintang Tamu’ dan siswa yang berperan sebagai ‘Penonton’.
Sesuai dengan paparan diatas, penulis ingin mencoba suatu model pembelajaran yang menyenangkan dan atraktif dengan mengadopsi salah satu entertainment dari pertelevisian di Negara ini. Namun, tidak sekedar mengadopsi tapi juga berusaha melakukan pendekatan kepada komunitas geng yang ada agar terbina dan terbimbing ke arah yang kutub positif. Sehingga kesuksesan bisa diraih oleh siswa itu sendiri, pihak sekolah dan keluarga. Oleh karena itu, dengan mengambil judul “Memanfaatkan Eksistensi Geng Siswa Untuk Model Pembelajaran ‘Bukan Empat Mata’ Dalam Rangka Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran PAI” (SK: SMK PGRI 4 KOTA PASURUAN), penulis berharap penelitian memberikan setetes air embun pagi yang memberikan kesegaran bagi siapa saja yang melihat, membaca dan merasakannya di tengah-tengah hiruk pikuk proses belajar mengajar di sekolah.

B. Rumusan Masalah
Penelitian ini pertama akan mengidentifikasi tentang keberadaan geng siswa di sekolah, lalu menjadikannya sebagai ‘Bintang Tamu’ dalam model pembelajaran ‘Bukan Empat Mata’ dalam mata pelajaran Agama Islam di dalam kelas. Adapun rumusan masalahnya adalah seberapa besar manfaat model pembelajaran ‘Bukan Empat Mata’ terhadap peningkatan efektifitas pembelajaran PAI?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran empiris tentang:
1. Realitas eksistensi geng siswa di lingkungan sekolah
2. Model pembelajaran ‘Bukan Empat Mata’ dalam aplikasinya untuk mata pelajaran Agama Islam
3. Besarnya peningkatan efektifitas pembelajaran dalam mata pelajaran Agama Islam

D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna:
1. Bagi pihak sekolah dan guru untuk bisa mengetahui sejauh mana keberadaan geng siswa di lingkungan sekolah beserta dan aktifitas-aktifitas apa yang sebenarnya mereka lakukan dalam gengnya.
2. Bagi penulis penelitian ini sehingga dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar untuk lebih efektif dan menyenangkan dengan memanfaatkan keberadaan geng siswa dan program talk show ‘Bukan Empat Mata’.
3. Bagi guru-guru mata pelajaran PAI dimanapun berada, kiranya berkenan mempraktekkan metode ini.

E. Hipotesa
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut, “Ada peningkatan efektifitas yang cukup signifikan pada pembelajaran PAI dengan model pembelajaran ‘Bukan Empat Mata’ memanfaatkan eksistensi geng siswa.”
F. Tinjauan pustaka
1. Pengertian Geng Sekolah
Definisi tentang geng itu sendiri sangat jelas identik dengan kehidupan berkelompok. Hanya saja geng memang memiliki makna yang sedemikian negatif. Geng bukan sekadar kumpulan remaja yang bersifat informal. Geng (gank) adalah sebuah kelompok penjahat yang terorganisasi secara rapi. Dalam konsep yang lebih moderat, geng merupakan sebuah kelompok kaum muda yang pergi secara bersama-sama dan seringkali menyebabkan keributan. (Triyono.2007)
Dalam bahasa psikoanalisis Sigmund Freud (1856-1939), kaum remaja itu lebih mengikuti kekuatan id (dorongan-dorongan agresif) ketimbang superego (hati nurani). Keberadaan ego (keakuan) mereka gagal untuk memediasi agresivitas menjadi aktivitas sosial yang dapat diterima dengan baik dalam kehidupan sosial (sublimasi).
Namun, pendekatan psikologis itu sekadar mampu mengungkap persoalan dalam lingkup individual. Itu berarti nilai-nilai etis yang berdimensi sosial cenderung untuk dihilangkan. Padahal, kehadiran geng motor lebih banyak berkaitan dengan problem sosiologis.
Beberapa waktu lalu, pemberitaan televisi di kita sempat mengangkat perilaku meresahkan masyarakat oleh kelompok orang yang disebut geng motor. Secara konotasi, geng ini memang beda dengan klub, grup, atau kelompok. Geng lebih dikonotasikan negatif. Bahkan kalau melihat artinya dalam kamus bahasa Inggris, misalnya Webster's, geng (gang) di sana punya arti banyak dan salah satunya adalah negatif: a group of persons working to unlawful or antisocial ends. (Ubaydillah. 2008)
Remaja ini, jika menggunakan definisinya Erikson, adalah anak yang sudah mulai masuk umur 12 sampai 18 tahun. Erikson menemukan bahwa karakteristik perkembangan yang paling menonjol dari anak seusia ini adalah mencari identitas (identity searching) sekaligus kebingungan dengan identitasnya (identity confusion).


2. Model Pembelajaran ‘Bukan Empat Mata’
"Lawak itu ada rumusnya. Kalau orang tahu rumus lawakan itu, materi nggak akan habis. Apa yang saya lihat, dengar, itu materi," ujar pemain film Otomatis Romantis tersebut.
(http://www.rileks.com/movie/31102006126479-bukan-empat-mata-acara-baru-tukul-arwana.html)
Secara sadar maupun tidak sadar, seorang Tukul arwana telah menjalankan STRATEGY Sukses yang luar biasa, coba kita lihat beberapa strategy sukses TUKUL ARWANA antara lain:
#1.  Tepuk Tangan Gorila!
Tepuk tangan ini bisa menjadikan ciri khas TUKUL yang sangat kuat.
Siapapun akan langsung teringat dengan Tukul Arwana, ketika melihat orang
bertepuk tangan ala Orang hutan. Tukul merelakan dirinya menjadi object
cemoohan. No Problem di hina jelek, monyong, tonggos, bau, namun justru
dengan Stigma dan predikat itu Sang TUKUL jadi mudah terinstall dalam
pikiran pemirsanya. Memanfaatkan kejelekan orang lain adalah PABRIK TAWA
Inilah yang membuat rejeki TUKUL mulai mengalir. Rela menjadi “KORBAN”,
sehingga order itu terus mengalir. Begitu juga dengan OMAS untuk bentuk
bibirnya, dan Bolot untuk kebudegannya.
Itulah ajaibnya dunia. Dan ini harusnya menjadikan inspirasi untuk DAHSYAT
dengan kekurangannya, yang ternyata bisa menjadi kelebihan seseorang.
Termasuk para motivator termasyhur yang luar biasa, karena impresi
kecacatanya (Hilang Kaki dll)
#2 Cover Boy
Anda sering mendengar Mas Tukul bilang “TUKUL COVER BOY” Sekarang memang Cover boy tidak begitu populer, karena media Televisi sudah begitu
dominannya. Namun dalam perjuangan awal Mas Tukul, kira-kira ketika lagu
di Obok-obok Josua sangat populer, istilah TUKUL COVER BOY, sangat sering meluncur dari bibir sexy mas Tukul.

Ini adalah cara mas Tukul untuk membangun PD, dia bertingkah, seakan
seorang cover boy yang terkenal, ganteng dan banyak penggemar. Ini adalah
visualisasi masadepan mas Tukul, yang  ternyata saat ini menjadi
kenyataan.
#3 REYNALDI
Dengan gaya sok ganteng, Tukul memperkenalkan dirinya dengan nama Ray Ray Ray Raynaldi. Raynaldi adalah nama aktor ganteng yang masa itu cukup
populer dan memenuhi layar kaca dalam sinetron-sinetron. Siapapun akan
geli membandingkan Wajah mas Tukul dengan Raynaldi. (Maaf ya mas Tukul)
Namun dengan teknik kontras wajah ini, justru membantu selain memunculkan
kelucuan, juga membantu melekatnya sosok TUKUL di kepala pemirsa.
# 4 Kembali Ke Lap Top.
Kembali ke laptop adalah produk dari kejujuran. Tidak banyak para pembawa
acara yang berani seperti ini. Banyak yang memunculkan sosok dirinya
adalah manusia cerdas, tidak perlu bantuan pengarah acara untuk pertanyaan
pertanyaan yang harus diajukan, namun TUKUL ARWANA sangat beda. Ini adalah berkah dari kejujuran Mas Tukul, yang jujur karena memang harus bertanya seperti apa yang sudah disediakan. Bahkan dengan polos dia berteriak
“Tiaaaaaa!” jika dia kesulitan membaca ataupun sudah terlanjur pindah ke
pertanyaan berikut.
#4 Puas Puas!
Ini adalah hukum pemprograman pikiran bawah sadar manisia, ini adalah
hukum-hukum hipnotis, ini adalah cara-cara membuat Anchor/jangkar. Apa
itu? Perulangan! Tukul adalah pelawak yang paling sering mengulang sesuatu
dengan kuat. Perhatikan, Tukul berhasil membuat begitu banyak jargon
[baca:anchor] untuk pemirsanya:
Kembalikelaptop!
Puas…Puas!
TakSobekSobek!
Katro!Ndeso!
Lihatlah betapa anchor yang di create  mas TUKUL ini menghasilkan
bermiliar-milyar rupiah. Berapa iklan yang menggunakan :Kembali ke …..?
Berapa yang menggunakan : Puas Puas! Berapa yang menggunakan : Tak sobek
sobek!
HariSubagya (www.bisnispartner.com) memaparkan pujian para motivator di negeri ini bahwa ini adalah sebuah kecerdasan memarketingkan diri yang luar biasa dari Mas TUKUL RAYNALDI ARWANA. Tukul bisa menjadi HUMORTIVATOR bagi bangsa Ini! Semoga ini juga bisa memberikan inspirasi bagi kita para trainer. Bagaimana mas Tukul membuat Kembali ke laptop
Andrie Wongso dengan Success is my right. Tung Desem dengan DAHSYAT
Mario Teguh dengan SUPER.
Itulah sekilas gambaran yang terdapat dalam acara ‘Bukan Empat Mata’. Namun penulis tidak bermaksud ingin menjadi seorang Tukul atau menjadikan siswanya Tukul-tukul di sekolah. Tapi lebih kepada setting acara ‘Bukan Empat Mata’ itu sendiri. Dimana ada 3 pihak yang bisa penulis ambil untuk kepentingan penelitian, yaitu adanya seorang host atau moderator, 3-8 bintang tamu, dan sisanya adalah audience (penonton).
Secara garis besar, guru berperan sebagai host (moderator), geng-geng siswa di kelas, secara bergantian berperang sebagai bintang tamu, dan siswa-siswa yang lain berperan sebagai audience (penonton). Dimulailah acara ‘Bukan Empat Mata’ dengan pertanyaan-pertanyaan dari host dan pertanyaan partisipasi dari para peserta, yang tentu saja materi pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran yang sudah ditentukan.

3. Efektifitas Pembelajaran PAI

Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia (peserta didik), secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran (intelektual), diri manusia yang rasional, mempunyai perasaan dan indera. Karena itu, pendidikan hendaknya mencakup segenap perkembangan fitrah peserta didik, aspek
spiritual, imajinasi, fisik, ilmiah dan bahasa, baik secara individual maupun secara kolektif. Mendorong semua aspek tersebut berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan Islam adalah terletak pada perwujudan ketertundukan yang sempurna kepada Allah baik secara pribadi, komunitas maupun seluruh umat manusia. (http://ew23qncy.blog.friendster.com/2008/10/pemanfaatan-internet-dalam-pembelajaran-pai/)
Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila setelah proses pembelajaran dilakukan, maka peserta didik mengalami suatu perubahan, baik itu perubahan pola pikir maupun pola sikap, sesuai dengan materi yang telah diberikan. Keefektifan tersebut bisa ditingkatkan apabila perubahan yang ada pada diri peserta didik tersebut diaplikasikan atau diterapkan atau juga diajarkan kepada orang lain yang belum mengetahui tentang adanya materi tersebut.

G. Kerangka teori
Berangkat dari uraian singkat diatas, maka bisa digambarkan alur kerangka teori secara praktis mengenahi pengaruh model pembelajaran ‘Bukan Empat Mata’ terhadap efektifitas pembelajaran PAI dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut:

Efektifitas pembelajaran PAI meningkat
Model Pembelajaran ‘Bukan Empat Mata’
Geng siswa produktif
Geng siswa kurang produktif

Efektifitas pembelajaran PAI


H. Metodologi yang meliputi:
1. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena peneliti berusaha untuk mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi terkontrol secara ketat. (Riduwan.2005)

2. Populasi dan teknik pengambilan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK PGRI 4 Kota Pasuruan tahun ajaran 2008-2009. Sampelnya adalah siswa kelas XI dan XII jurusan Akuntansi dan Administrasi Perkantoran tahun ajaran 2008-2009. Ditentukannya populasi dan sampel penelitian ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a. Secara umum terbentuknya geng siswa pada saat siswa sudah saling mengenal lebih jauh masing-masing temannya selama kelas X, sehingga ketika mereka berada di kelas XI, mulai terbentuklah satu komunitas yang sesuai dengan kepribadian serta karakter yang cocol atau sesuai dengan diri mereka.
b. Siswa kelas XI dan kelas XII, keberanian mereka berbicara di depan teman-teman sekelasnya sekaligus berani mengeluarkan pendapat-pendapat yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan teman-temannya sudah mulai nampak dan harus dimunculkan.
Sampel penelitian ini diambil berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara bebas terhadap beberapa siswa selama di kelas dan di lingkungan sekolah, sehingga dengan mudah peneliti mengetahui siswa-siswa yang sudah menemukan komunitasnya atau bahkan sudah membuat geng.
Tabel 1
Jumlah sampel penelitian

Kelas Jumlah populasi Jumlah geng Jumlah sampel
XI Ak 1
XI Ak 2
XI Apk 1
XI Apk 2
XII Ak
XII Apk



3. Teknik pengumpulan data (instrument penelitian)
Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap pengaruh diterapkannya model pembelajaran ‘Bukan Empat Mata’ terhadap efektifitas pembelajaran PAI di kelas dengan memanfaatkan adanya geng siswa di kelas itu.
Alat pengumpul data yang digunakan, yaitu berupa angket yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti. Alat pengumpul data yang pertama, yaitu mengenai model pembelajaran ‘Bukan Empat Mata’ yang dintegrasikan dalam pembelajaran di kelas, yang selanjutnya disebut BAGIAN A. Dan yang kedua adalah tentang peningkatan efektifitas pembelajaran PAI di kelas, yang kemudian disebut BAGIAN B.
Untuk mendapatkan alat pengumpul data yang benar-benar valid atau dapat diandalkan dalam mengungkap data penelitian, maka kedua alat tersebut disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat kisi-kisi angket yang ada didalamnya menguraikan masing-masing variable menjadi beberapa sub variable dan indicator. Adapun kisi-kisi dari kedua alat tersebut dapat dilihat pada lampiran.
b. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, langkah selanjutnya adalah menyusun pernyataan atau butir-butir item. Bentuk pertanyaan untuk mengungkap BAGIAN A adalah pernyataan positif sebanyak 60 butir item dan untuk mengungkap BAGIAN B dalam bentuk pernyataan positif dan negatif sebanyak 60 butir item.
c. Setelah butir-butir pernyataan dibuat, kemudian dilakukan konsultasi kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Setelah konsultasi, jumlah pernyataan bisa berkurang, sesuai dengan kebutuhan penelitian.
d. Butir-butir pernyataan yang telah disepakati, BAGIAN A dan B, kemudian diujicobakan kepada 10 siswa untuk mengetahui keberadaan alat ukur secara empiric, yaitu untuk mengetahui reliabilitas dan validitas isi dari alat ukur tersebut.
e. Menguji validitas untuk BAGIAN A dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment, yaitu:

4. Teknik pengolahan data
a. Pengujian validitas instrument
b. Pengujian reliabilitas instrument
c. Pengujian persyaratan analisis

5. Teknik analisis data

DAFTAR PUSTAKA
Riduwan.2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Cetakan kedua. Bandung. CV. Alfabeta.
Triyono. 2007. http://www.suaramerdeka.com/harian/0711/22/opi03.htm
Ubaydillah. 2008. http://www.e-psikologi.com/epsi/anak_detail.asp?id=503
http://ew23qncy.blog.friendster.com/2008/10/pemanfaatan-internet-dalam-pembelajaran-pai/
HariSubagya. 2007. www.bisnispartner.com
http://www.koranpendidikan.com/artikel/1192/fenomena-kekerasan-geng-sekolah.html

ayat-ayat shalat


PERINTAH ALLAH UNTUK SHALAT


Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. [QS. Al Baqarah (2): 153]

[99] ada pula yang mengartikan: Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, [QS. Al Mu`minuun (23): 1-2]


Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. [QS. Thaha (20): 14]

Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [QS. Al Ankabuut (29): 45]


Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. [QS. An Nisa` (4): 103]


Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. [QS. Al Baqarah (2): 45-46]

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. [QS. Al Baqarah (2): 185]

DILARANG SHALAT JIKA …

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub[301], terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu Telah menyentuh perempuan, Kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun. [QS. An Nisa (4): 43]

[301] menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat Ini termuat juga larangan untuk bersembahyang bagi orang junub yang belum mandi.


1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. Orang-orang yang berbuat riya[1603],
7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna[1604]. [QS. Al Ma`un (107): 1-7]

[1603] riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[1604] sebagian Mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.

WARNING THD SETAN


99. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.
100. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.


201. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.

82. Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau Aku akan menyesatkan mereka semuanya,
83. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka[1304].

[1304] yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang Telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.

BACAAN DALAM SHALAT

Sesungguhnya Aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan Aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. [QS. Al An`am (6): 79]

Selasa, Maret 17, 2009

RELA GAK MARRIED, DEMI LULUS UNAS!?


Latihan soal ini sudah MATCHING dengan SKL 2009 khusus SMK. Selamat menikmati! #:-)BENTUK SOAL: COMPLETION
No soal 16. (Materi ttg Undangan)
A : Tomorrow will be my wedding
party, ….?
B : Certainly.

a. Will you come
b. How will you come
c. What time will you come
d. Can we come?

No soal 17. (Materi ttg Pujian)
A : It’s your purse Madam. You leave
it on your desk?
B : Oh. Thanks. ….!

a. What do you want
b. How about you
c. How kind you are
d. What kind of you

No soal 18. (Materi ttg Keluhan)
A : Do you want to …. about
something, Sir?
B : Yes. Most of the students got bad
scored. How could be?

a. Complaining
b. Complaint
c. Asking
d. Ask

No soal 19. (Materi ttg Perintah)
A : Oh my goodness. What a noisy
class! …. !
B : All right, Sir.

a. Please ask them to keep silent.
b. Go and ask them to speak up.
c. Tell them to talk much more
d. Be quiet outside the class, please.

No soal 20. (Materi ttg Hobi/Minat)
A : What are you used to eating now?
B : I …..eating spicy food.

a. Used to c. is using to
b. Is used to d. uses to

No soal 21. (Materi ttg Penang. Tamu)
A : Is Benny in?
B : ….
A : Okay. I’m waiting.

a. Who’s talking
b. Pardon me!
c. Yes. I’m here
d. Just a second!


No soal 22. (Materi ttg Masa Lampau)
A : When did you buy your shoes?
B : I ….on Saturday night in Matahari.

a. Buy c. Bought
b. Buyed d. buied

No soal 23 (Materi ttg Nasehat/Saran)
A : What do you recommended for a
headache?
B : …..

a. You can see a dentist
b. You’d better eat a lot
c. You’d better drink aspirin
d. You should see a surgeon

No soal 24. (Materi ttg Pengandaian)
A : How was the party?
B : Great. You ….yourself if you had
come.

a. Enjoyed
b. Would be enjoying
c. Were enjoying
d. Would have enjoyed

No soal 25. (Materi ttg Setuju/Tidak)
A : Will you join me to go out tonight?
B : ….to the idea. I have a lot of work.

a. I can’t reject it
b. I absolutely agree
c. I don’t know
d. I just disagree

BENTUK SOAL: ERROR RECOGNITION
No soal 26. (Materi ttg Perbandingan)
A : How is your class now?
a b
B : It’s not as dirty than that one.
c d

No soal 27. (Materi ttg Adj. Clause)
A : Which book do you need?
a b
B : The book what I need cost 5.000,-
c d

No soal 28. (Materi ttg Penawaran)
A : How about using this typewriter?
a b
B : I don’t think that will work.
c d






No soal 29. (Materi ttg Physical App)
A : How is your babby now?
a b
B : She’s getting fat and grow fast.
c d

No soal 30. (Materi ttg Perijinan)
A : If this skirts don’t lift, can I bring it
a b c
back later?
d
B : Yes, you may.

No soal 31. (Materi ttg Perasaan)
A : How was your trip to Bandung?
a b
B: Wow. It was excited trip to go there.
c d

No soal 32. (Materi ttg Perbandingan)
A : The office furniture you have
a
requested is more expensive the
b c
budget?

B : I don’t think so.
d

No soal 33. (Materi ttg Adj. Clause)
A : Which report was returned to us?
a b
B : The report whose we sent last week
c d
was returned.

No soal 34. (Materi ttg Penawaran)
A : Why don’t you trying our special
a b
drink?
B :Yes. That would be nice.
c d

No soal 35. (Materi ttg Perasaan)
A : Are excited to me?
a b
B : Absolutely. I am really exciting to
c d
you.










#:-) Pas, 16-03-09

harus belajar keTUKUL?!


Harus berguru ke-Tukul?

Tukul adalah seorang HUMORTIVATOR, meminjam istilah yang dipakai oleh seorang penulis buku TIME TO CHANGE. Dengan gaya yang terkenal kocak, ternyata mampu menghasilkan pundi-pundi uang yang meluncur deras ke kantongnya. Beberapa strategy sukses TUKUL ARWANA antara lain:

#1.  Tepuk Tangan Gorila!
Tepuk tangan ini bisa menjadikan ciri khas TUKUL yang sangat kuat. Siapapun akan langsung teringat dengan Tukul Arwana, ketika melihat orang bertepuk tangan ala Orang hutan. Tukul merelakan dirinya menjadi object cemoohan. No Problem di hina jelek, monyong, tonggos, bau, namun justru dengan Stigma dan predikat itu Sang TUKUL jadi mudah terinstall dalam pikiran pemirsanya. Memanfaatkan kejelekan orang lain adalah PABRIK TAWA. Sudah bukan rahasia lagi. Seorang produser atau penggagas acara lawak pasti akan mencari “umpan empuk” untuk bahan lawakanya. Lihatlah ketika Cagur melawak dengan Bang Ucok Baba, maka bahan itu tidak ada pernah habis habisnya. Narji, Wendy, Deni dan juga yang lainnya selalu bisa membuat orang tertawa dari penampilan Bang Ucok Baba. Tutup termoslah, Bolol minyak gosok, Asbak rokok, dan beberapa benda lainya untuk menyebut Bank Ucok, layaknya
sebutan Lampu taman untuk kepala botak. Inilah yang membuat rejeki TUKUL mulai mengalir. Rela menjadi “KORBAN”, sehingga order itu terus mengalir. Begitu juga dengan OMAS untuk bentuk bibirnya, dan Bolot untuk kebudegannya. Itulah ajaibnya dunia. Dan ini harusnya menjadikan inspirasi untuk DAHSYAT dengan kekurangannya, yang ternyata bisa menjadi kelebihan seseorang. Termasuk para motivator termasyhur yang luar biasa, karena impresi kecacatanya (Hilang Kaki dll)

#2 Cover Boy
Anda sering mendengar Mas Tukul bilang “TUKUL COVER BOY” Sekarang memang Cover boy tidak egitu populer, karena media Televisi sudah begitu dominannya. Namun dalam perjuangan awal Mas Tukul, kira-kira ketika lagu di Obok-obok Josua sangat populer, istilah TUKUL COVER BOY, sangat sering meluncur dari bibir sexy mas Tukul. Ini adalah cara mas Tukul untuk membangun PD, dia bertingkah, seakan seorang cover boy yang terkenal, ganteng dan banyak penggemar. Ini adalah visualisasi masadepan mas Tukul, yang  ternyata saat ini menjadi kenyataan.

#3 REYNALDI
Dengan gaya sok ganteng, Tukul memperkenalkan dirinya dengan nama Ray Ray Ray Raynaldi. Raynaldi adalah nama aktor ganteng yang masa itu cukup populer dan memenuhi layar kaca dalam sinetron-sinetron. Siapapun akan geli membandingkan Wajah mas Tukul dengan Raynaldi. (Maaf ya mas Tukul)
Namun dengan teknik kontras wajah ini, justru membantu selain memunculkan kelucuan, juga membantu melekatnya sosok TUKUL di kepala pemirsa.

# 4 Kembali Ke Lap Top.
Kembali ke laptop adalah produk dari kejujuran. Tidak banyak para pembawa acara yang berani seperti ini. Banyak yang memunculkan sosok dirinya adalah manusia cerdas, tidak perlu bantuan pengarah acara untuk pertanyaan pertanyaan yang harus diajukan, namun TUKUL ARWANA sangat beda. Ini adalah berkah dari kejujuran Mas Tukul, yang jujur karena memang harus bertanya seperti apa yang sudah disediakan. Bahkan dengan polos dia berteriak “Tiaaaaaa!” jika dia kesulitan membaca ataupun sudah terlanjur pindah ke pertanyaan berikut.

#4 Puas Puas!
Ini adalah hukum pemprograman pikiran bawah sadar manisia, ini adalah hukum-hukum hipnotis, ini adalah cara-cara membuat Anchor/jangkar. Apa itu? Perulangan! Tukul adalah pelawak yang paling sering mengulang sesuatu dengan kuat. Perhatikan, Tukul berhasil membuat begitu banyak jargon
[baca:anchor] untuk pemirsanya:
Kembali ke laptop!
Puas…Puas!
Tak Sobek Sobek!
Katro! Ndeso!
Man a TASTE!
Lihatlah betapa anchor yang di create  mas TUKUL ini menghasilkan
bermiliar-milyar rupiah. Berapa iklan yang menggunakan :Kembali ke …..?
Berapa yang menggunakan : Puas Puas! Berapa yang menggunakan : Tak sobek
sobek!
Ini adalah sebuah kecerdasan memarketingkan diri yang luar biasa dari Mas
TUKUL RAYNALDI ARWANA.
Saya berdo’a kesuksesan Mas Tukul sekarang ini bukan puncak sukses, namun
justru baru merupakan TITIK Awal. Mas Tukul akan bisa “menghipnotis”
masyarakat kita untuk lebih bersemangat, mas Tukul bisa memberikan
inspirasi pada masyarakat Indonesia dengan perjalanan hidupnya.
Jangan berhenti sampai disini. Tahun mendatang, mas tukul bisa membangun
sekolah-sekolah humor, bisa mendirikan francise restorant, bisa menjadi
pengusaha besar, bisa menjadi politisi bahkan president.
Saya berharap Mas Tukul bisa menjadi HUMORTIVATOR bagi bangsa Ini!
Semoga ini juga bisa memberikan inspirasi bagi kita para trainer
Bagaimana mas Tukul membuat Kembali ke laptop
Andrie Wongso dengan Success is my right
Tung Desem dengan DAHSYAT
Mario Teguh dengan SUPER
(www.bisnispartner.com )

Senin, Maret 16, 2009

ternyata bidadari bisa cemburu!?


ath-thabarani menuturkan bahwa Ummu Salamah pernah berkata,"wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli."

Nabi saw. menjawab,"bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau seperti sayap burung nasar."

Ummu Salamah berkata lagi,"wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah tentang laksana mutiara yang tersimpan baik." (QS. Al Waqi'ah (56): 23)

Beliau menjawab,"kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah tersentuh tangan manusia."

bersambung ya...sorri udah ngantuk nih!

quantum learning; untuk apa?


PRINSIP DASAR QUANTUM LEARNING
Untuk Team Guru Mos Baru 2008-2009

1.Berakar dari teori Suggestopedia/Suggestology (Dr. Georgi Lozanov). Suggestopedia prinsipnya bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apa pun memberikan sugesti positif atau negatif.
Tekniknya adalah
mendudukkan siswa secara nyaman, santai dengan memutar musik yang sesuai dgn kondisi di dalam kelas
meningkatkan partisipasi individu, rangsangan siswa kreatif
menggunakan poster-poster, kalimat positif
Tugas: masing-masing siswa membuat poster kreatif hasil karya sendiri
Teknis: siswa bisa menyiapkan sketsa dari rumah dan hanya mewarna di forum








2.Konsep-konsep kunci dalam Quantum Learning
Teori otak kanan/kiri
i.Otak kanan: acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik
ii.Otak kiri: logis, sekuensial, linear, rasional.
Teori otak 3 in 1
i.Otak neokortek: berpikir intelektual, penalaran, perilaku waras, bahasa dan kecerdasan yang lebih tinggi.
ii.Otak mamalia/sistem limbik: perasaan/emosi, memori, bioritmik, dan sistem kekebalan.
iii.Otak reptil: fungsi motor sensorik, kelangsungan hidup, “hadapi atau lari”.
Gaya belajar (visual, auditorial dan kinestetik)
Tugas: siswa mengisi tabel berikut ini:
No.
Visual
y/n
Auditorial
y/n
Kinestetik
y/n
1.
Apakah kamu suka mencoret-coret ketika berbicara di telpon?

Apakah kamu suka bicara sendiri?

Apakah kamu berfikir lebih baik ketika kamu bergerak atau berjalan?

2.
Apakah kamu bicara dengan cepat?

Apakah kamu lebih suka ngobrol daripada baca buku?

Apakah kamu banyak menggerakkan anggota tubuh ketika bicara?

3.
Apakah kamu lebih suka melihat daripada mendengat penjelasan?

Apakah kamu lebih suka bicara daripada menulis?

Apakah kamu sulit untuk diam saja?


Teori Multiple Intelligence
Tugas: siswa menentukan kecerdasannya sendiri!
Kamu punya …
Bila biasanya …
Kamu dapat lebih efektif belajar dangan cara …
1. linguistik
Belajar teratur, mampu mengungkapkan pendapat/berdebat, suka membaca-menulis-mendengarkan, dan ingatannya kuat pada hal-hal kecil.

2. matematis-logis
Sangat suka berhitung, suka memecahkan masalah, suka eksperimen, dan catatan teratur

3. visual-spasial
Suka menggambar, melukis, suka warna-warna, dan suka bercerita dengan gambar

4. musikal
Sensitif terhadap nada/warna nada, irama, dan suka musik

5. kinestetis
Keseimbangan tubuh yang luar biasa, belajar yang paling efektif dengan bergerak, suka olahraga, mudah mengingat apa yang dilakukan dan bukan apa yang dikatakan atau diamati

6. interpersonal/kecerdasan sosial
Mahir negosiasi dengan orang lain, punya banyak teman, pandai menengahi pertengkaran, suka bekerjasama, dan mampu membaca situasi sosial dengan baik.

7. intrapersonal/intuitif
Sensitif terhadap perasaan diri sendiri, tujuan diri, punya motivasi diri, suka menyendiri, ingin beda dengan orang kebanyakan.


Pendidikan holistik (menyeluruh)
konsep AMBAK – Apa Manfaatnya Bagi ku?
segala sesuatu yang ingin siswa lakukan harus menjanjikan manfaat baginya atau dia
tidak akan termotivasi untuk melakukannya.Bisa muncul dari dalam dirinya atau
bahkan guru yang menciptakannya.

Belajar berdasarkan pengalaman antara lain:

Teknik mencatat tingkat tinggi: Peta Pikiran dan Catatan-TS (Tulis dan Susun)
Peta Pikiran
Teknis:
guru memberikan salah satu lks sebagai contoh praktis membuat peta pikiran
sebelumnya siswa diminta membawa selembar kertas gambar dari rumah
praktek membuat peta pikiran langsung

Catatan-TS: menerapkan pikiran sadar dan bawah sadar untuk materi yang ada.













Teknik menulis dengan penuh percaya diri

Pengelompokkan (Clustering)
suatu cara memilah gagasan-gagasan dan menuangkannya secara cepat ke atas kertas, tanpa pertimbangan benar tidaknya.
Contoh:
1.menulis kata merah di tengah-tengah kertas lalu melingkarinya.
2.membuat kata-kata yang berkaitan dengan kata kunci didekatnya
3.jika muncul kata-kata mencabang teruskan saja lalu kembali ke kata awal
4.bila ada kata-kata yang ternyata tidak perlu, maka coret saja
5.semakin banyak cabang, semakin kreatif
6.fenomena menulis dengan PD itu tiba-tiba muncul
tugas: siswa membawa kertas gambar dari rumah




Belajar dengan simbol (Methaporic Learning)
Memori dan Daya Ingat
Asosiasi
Teknis: mengingat sesuatu/kata dengan benda-benda fisik yang menyertainya atau dengan benda-benda yang lain.

menghubungkan
teknis: membuat cerita bersambung dengan kata-kata yang telah ditentukan. Kata-kata tersebut bisa diplesetkan dengan kata-kata lain yang mirip

sistem cantol


Membaca
reguler
melihat dengan cepat (skimming)
melihat sekilas (scanning)
kecepatan tinggi (warp speed)

Game
RAYAKAN selesainya tugas siswa
i.akan memberikan perasaan keberhasilan
ii.akan memberikan perasaan kesempurnaan
iii.akan memberikan perasaan percaya diri
iv.akan memberikan motivasi untuk perkerjaan selanjutnya


mengembangkan visi periferal memungkinkan Anda memperoleh
------- * ------- ------- * ------- ------- * ------- ------- * -------
lebih banyak informasi pada setiap pengamatan
------- * ------- ------- * ------- ------- * ------- ------- * -------


-------------- * -------------- -------------- * -------------- -------------- * --------------

-------------- * -------------- -------------- * -------------- -------------- * --------------

-------------- * -------------- -------------- * -------------- -------------- * --------------

Pengikut

Mengenai Saya

Pasuruan, Jatim, Indonesia
seorang guru 'goblok' yang mendapat amanah mengajar matpel bahasa inggris MTs Negeri Rejoso sejak tahun ajaran 2004-2005.